Asam, basa dan garam merupakan senyawa
penting dalam kehidupan. Senyawa asam banyak kita jumpai pada makanan, minuman
dan obat-obatan. Didalam lambung kita juga terdapat asam yang berfungsi untuk
mencerna protein makanan dan membunuh kuman. Senyawa basa biasanya terdapat
dalam obat maag (antasida), sabun, deterjen dan pembersih kaca. Bagaimana
dengan garam? Kamu tentu mengenal garam dapur atau garam meja. Garam dapur
merupakan salah satu contoh garam.Kita dapat mengenali asam dan basa dari
rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara
mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman.
Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.
Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.
A. ASAM
Asam
merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya
cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air
akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion
hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion
adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang
bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik
negatif.
Sifat khas lain dari asam adalah
dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik.
Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat
bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).
Kita
dapat menemukan asam baik dalam makanan, minuman, ataupun bahan pembersih di
rumah. Dari beberapa contoh larutan asam yang kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari, bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan asam? Berikut ciri
atau tanda dari larutan asam:
- Rasanya asam.
- Dapat menimbulkan korosif.
- Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.
- Bereaksi dengan kalsium karbonat menghasilkan gas karbon dioksida
- Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
- Menghantarkan arus listrik.
HUJAN ASAM
Selain
banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, bila tidak berhati-hati dalam
penggunaannya, larutan asam dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan,
contohnya terjadi hujan asam. Di beberapa wilayah tertentu terjadi hujan asam
yang menyebabkan kerusakan pada bangunan gedung dan patung-patung dalam kota.
Mengapa dapat terjadi hujan asam? Bila terdapat kadar gas belerang dioksida (SO2)
dan nitrogen oksida (NO) di atmosfer sangat tinggi maka gas ini akan bereaksi
dengan air di atmosfer membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam
lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang dihasilkan bersifat lebih asam dari
keadaan normal. Asam inilah yang kita kenal dengan hujan asam. Gas belerang
dioksida dan gas nitrogen oksida dihasilkan dari pembakaran minyak bumi yang
berasal dari buangan industri dan kendaraan bermotor. Selain merusak gedung dan
patung-patung, hujan asam tersebut dapat merusak tumbuh-tumbuhan dan mengganggu
kehidupan makhluk hidup lainnya seperti ikan dan insektisida.
B. BASA
B. BASA
Basa
merupakan larutan yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misal
sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, obat maag, dan pupuk. Dalam penggunaan
sehari-hari, pada umumnya basa dicampur dengan zat lain. Bagaimana cara kita
mengidentifikasi larutan basa? Berikut sifat basa:
- Terasa licin di kulit dan berasa agak
- Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
- Menetralkan sifat Asam
- Menghantarkan arus listrik
Dalam
kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa yang
menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksi netralisasi. Larutan
basa akan menetralkan larutan asam yang membentuk air (H2O). Selain membentuk H2O, pada reaksi netrali sasi dihasilkan juga
garam. Beberapa contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah untuk pengobatan bagi penderita sakit maag, pengobatan
untuk
sengatan serangga, melindungi kerusakan gigi, dan pengolahan tanah pertanian.
C. GARAM
Orang
mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan
asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat
menetralkan kelebihan asam lambung (HCl).
Umumnya
zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi
membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion
H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.
H+
(aq) + OH- (aq) —> H2O (ℓ)
Asam
Basa
Air
Karena
air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan.
Ion-ion
ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang
terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam
larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan
bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga
reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.Mari kita simak contoh reaksi
pembentukan garam berikut!
Asam
+ Basa —> Garam + Air
Asam
klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air
D. INDIKATOR
Seperti diuraikan tentang sifat-sifat asam dan
basa di atas, larutan asam dan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu
cara untuk membedakan asam atau basa adalah dengan menggunakan indikator. Suatu
indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang menunjukkan perubahan warna
apabila bereaksi dengan asam atau basa.
a. Indikator alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai
indikator alami. Tumbuhan yang termasuk indikator alami akan menunjukkan
perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa contoh tumbuhan yang termasuk
indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis ungu, bunga dan
kembang sepatu.
Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan asam dan
dalam suasana basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah mengandung
suatu zat indikator yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah pada asam,
berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak
bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah bila diteteskan dalam
larutan asam. Bila diteteskan dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau.
b.
Indikator buatan
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair
adalah kertas lakmus. Ada 2 jenis kertas lakmus yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Kertas
lakmus biru akan menjadi merah dalam larutan asam. Kertas lakmus merah akan
menjadi biru dalam larutan
basa.
Gambar Uji Larutan dengan Kertas Lakmus |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar